Barat setelah gagal mencari celah dan merusak Mursi pada referendum yang lalu , kini Amerika Serikat pada Selasa kemarin mengecam pernyataan anti-Semit Presiden Mesir Mohammed Mursi pada tahun 2010 lalu sebelum ia terpilih menjadi presiden, dan mendesaknya untuk membuat penjelasan resmi.
“Bahasa dia gunakan yang kita lihat adalah sangat menyerang,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland, ia menambahkan “Kita berpikir bahwa komentar dia harus kita tolak, dan sekali lagi mereka yang seperti itu harus ditolak tegas.”
Mursi memperlihatkan sikap anti-Semit ini terlihat dari pernyataannya, yang didokumentasikan dari siaran video tahun 2010, kembali dicuatkan melalui video yang ditayangkan di televisi oleh aktivis Mesir Bassem Yousef pada hari Jumat.
Timbulnya kembali video 2010 menggambarkan saat itu Mursi sedang menangani unjuk rasa di kota kelahirannya di Delta Nil, acara tersebut untuk mengecam blokade Israel di Gaza. Dalam video tersebut, ia mendesak Mesir untuk “mempertahankan sikap anak-anak kita dan cucu kita untuk tetap membenci orang Yahudi dan Zionis.”
Namun, sejak awal kampanye presiden, ada perubahan dari Mursi , ia memberikan komitmen untuk menegakkan perjanjian damai Mesir dengan Israel.
“Ketika ada seorang pemimpin suatu negara pernyataannya mengutuk Yahudi, dan ia tidak melakukan apa pun untuk memperbaikinya, masuk akal banyak orang di Israel akan menyimpulkan bahwa pemimpin itu tidak dapat dipercaya sebagai mitra untuk perdamaian,” Kenneth Jacobson, wakil direktur nasional dari Liga Anti-Rasis berbasis di AS, mengatakan kepada The New York Times.
Sementara itu, pihak Mursi menolak untuk menanggapi masalah ini.
sumber : www.eramuslim.com
Tidak ada komentar: