Select Menu

Kontroversi

Islam

Keluarga

Info

Pengetahuan

Motivasi

LIMA MENIT SAJA

TV Turki Wawancarai Sapi di Studio Siaran


Seekor sapi membuat penampilan kejutan dalam buletin berita TV Turki sebagai bagian dari aksi diam dunia terhadap kekerasan di Suriah dan Mesir. Demikian dilaporkan Todays Zaman, 28 Agustus 2013.

Pembawa acara “mewawancarai” sapi itu selama program berlangsung, memintanya pendapat pada sikap diam dunia terhadap situasi di Suriah dan Mesir.

“Kemanusiaan tetap diam pada pembantaian. Kami adalah sapi. Kami tidak menangis, tapi manusia bisa menangis,” koresponden menerjemahkan apa yang dikatakan si sapi. Dia kemudian menyatakan bahwa bahkan sapi memiliki sesuatu untuk dikatakan mengenai kekerasan di Mesir dan Suriah.

Selama acara, wartawan juga menyebutkan tentang air mata yang ditumpahkan oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan selama program TV pekan lalu ketika surat yang ditulis oleh pemimpin senior  Ikhwanul Muslimin, Muhammad Al Baltaji, kepada putrinya, yang dibunuh oleh pasukan keamanan Mesir di pembantaian Kairo pada 14 Agustus yang dibacakan dalam sebuah video di akhir program.

“Mereka menangis sebagai seorang ayah, bukan perdana menteri,” kata wartawan itu, menambahkan bahwa ia melihat bahwa air mata Erdogan adalah ketulusan.

Pepatah Turki mengatakan melihat sesuatu tanpa reaksi, seperti pandangan sapi . Coba lihat betul-cata cara sapi melihat dan merenung, tanpa reaksi dan kaku. TV ini mencoba menyampaikan kepada seluruh ummat bahwa orang yang hanya melihat pembunuhan, kekejaman dan kezaliman tanpa ada sedikitpun reaksi adalah seperti sapi.

Erdogan mengatakan untuk bersimpati kita hanya perlu jadi manusia. Jika, kita tak mampu mengirim jasad, kirimkan saja doa.




sumber : http://news.fimadani.com/read/2013/08/30/sindir-diamnya-dunia-atas-mesir-dan-suriah-tv-turki-wawancarai-sapi-di-studio-siaran/

Haruskah Suami Istri Menutupi Tubuh Saat Jima’?


Hingga saat ini, banyak Muslim yang beranggapan bahwa ketika suami istri berjima’, mereka harus menutupi tubuhnya alias tidak diperbolehkan telanjang. Umumnya, anggapan ini dilandasi oleh dua hadits berikut ini.

Pertama, hadits riwayat Ibnu Majah. 
“Jika seseorang diantara kalian hendak mendatangi istrinya, maka hendaklah menutupi tubuhnya, dan janganlah bertelanjang bulat seperti telanjangnya dua khimar.” 

Kedua, hadits riwayat Tirmidzi.
”Janganlah kalian bertelanjang, sebab sungguh bersama kalian ada makhluk yang tak pernah berpisah...”

Bagaimanakah duduk persoalan yang sebenarnya dan bagaimana kedudukan dua hadits tersebut? Salim A. Fillah di dalam bukunya Bahagianya Merayakan Cinta menjelaskan bahwa hadits pertama (yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah) adalah dhaif. Dalam sanadnya terdapat Al Ahwash bin Hakim dan Walid bin Al Qasim Al Hamdani, keduanya dhaif. Bahkan, An Nasa’i memberi catatan: “hadits ini mungkar.”

Sedangkan hadits kedua (riwayat Tirmidzi), sesungguhnya tidak bisa dijadikan alasan suami istri harus menutup tubuhnya dengan selimut atau semisalnya saat berjima’ dikarenakan malu dengan makhluk lain yang disebutkan dalam hadits tersebut. Padahal, di dalam hadits itu telah ada jawabannya. Yakni kelajutan hadits tersebut yang sering tidak diketengahkan secara lengkap.

“Janganlah kalian bertelanjang, sebab sungguh bersama kalian ada makhluk yang tak pernah berpisah kecuali di saat kalian membung hadats di jamban dan ketika seorang suami mendatangi istrinya” (HR. Tirmidzi).

Salim A. Fillah kemudian menutup penjelasannya dengan kalimat berikut: “Allah tidak menghendaki kesulitan bagi hamba-Nya, bahkan Ia menghendaki kemudahan bagi mereka. Ketika seorang hamba bersama istrinya telah menutup diri dari pandangan manusia di dalam satu bilik di rumahnya, maka Allah tidak lagi membebani mereka dengan hal yang menyulitkan dan memberatkan seperti memakai selimut. Karena bisa jadi selimut akan mengganggu jika hendak berekspresi dan berkreasi. Padahal yang demikian adalah hak yang Allah berikan pada mereka berdua untuk meraih kemuliaan di sisi-Nya.”

Wallahu a’lam bish shawab. [IK/bersamadakwah]

sumber : http://www.bersamadakwah.com/2013/08/haruskah-suami-istri-menutupi-tubuh.html

Daun Mangkoan ada manfaatnya lho...!

Apakah anda sudah tahu apa itu daun mangkokan? daun mangkok Mungkin anda sudah pernah melihatnya, tapi anda tidak pernah memperhatikannya. Nama Mangkokan diambil dari bentuk daunnya yang memang mirip seperti mangkok, oleh sebab itu  masyarakat sering menyebutnya Daun Mangkokan. Dalam bahasa latin daun mangkokan disebut dengan Nothopanax scutellarium, daun ini berwarna hijau tua, pangkalnya berbentuk hati dan tepinya bergerigi. Tanaman ini tumbuh secara liar, biasanya kita bisa menjumpainya ditepi sawah atau kadang juga dipakai sebagai tanaman pagar seperti tumbuhan beluntas. Tidak hanya itu, ternyata daun mangkokan punya manfaat dan khasiat bagi kesehatan kita.

Daun mangkokan muda, enak juga untuk dimakan, disebagian daerah biasanya dijadikan sebagai lalapan bersama sambal atau dijadikan bahan campuran dalam berbagai masakan seperti gulai otak, gulai ikan, campuran pepes, pecel serta bisa juga dibuat rempeyek. Tetapi entah sejak kapan, daun mangkokan mulai dimanfaatkan, baik itu sebagai obat herbal, bumbu dapur juga tanaman hias. Daun mangkokan mengandung zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Selain itu daun mangkokan juga memiliki alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol. Oleh sebab itu banyak manfaat dan khasiat daun mangkokan yang bisa kita ambil untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat dan khasiat daun mangkokan bagi kesehatan :

1. Menyuburkan Rambut/ Mencegah Kerontokan

Bagi anda yang punya masalah dengan rambut rontok, cobalah memakai ramuan ini, Ambil beberapa daun mangkokan yang sudah tua tapi masih segar. Setelah dicuci, haluskan dan campur dengan minyak kelapa hingga rata. Lalu saring dan peras, nah hasil perasan itulah yang bisa dioleskan ke kulit kepala sambil dipijat dan biarkan hingga mengering, setelah itu cuci bersih. Lakukan hal tersebut secara rutin agar rambut tidak mudah rontok dan tentu saja rambut anda menjadi subur.

2. Menyembuhkan Luka

Untuk menyembuhkan luka caranya mudah, yaitu haluskan daun mangkokan yang masih segar, setelah itu baru oleskan pada luka dan balut agar lebih meresap. Lakukan hal itu hingga lukanya sembuh.

3. Menyembuhkan Radang Payudara

Radang payudara biasanya terjadi pada ibu yang menyusui, dan itu akan sangat menyiksa karena sekujur tubuh rasanya seperti demam dan sangat mengganggu aktivitas para ibu. Untuk itu cara mengatasinya adalah ambil beberapa daun mangkokan tua yang masih segar, cuci bersih lalu diremas-remas kemudian campur dengan minyak kelapa dan kunyit yang sudah diparut, lalu panaskan dengan api sebentar. Setelah hangat-hangat kuku lalu oleskan pada bagian payudara yang ,bengkak. Lakukan hal itu secara rutin hingga radang payudara anda sembuh.

4. Melancarkan Buang Air Kecil

Daun mangkokan bisa juga untuk melancarkan buang air kecil, caranya rendam daun mangkokan dengan air panas. Diamkan sebentar hingga hangat kemidian kompreskan pada perut bagian bawah.

Itulah beberapa manfaat dan khasiat daun mangkokan bagi kesehatan, bagaimana apakah anda tertarik untuk mencobanya sebagai alternatif pengobatan penyakit yang mungkin anda alami. Karena bagaimanapun pengobatan secara herbal tentu lebih baik dari pengobatan lainnya, selain itu tidak menguras kantong karena tidak perlu biaya yang mahal. SEMOGA BERMANFAAT……!!!!!

- See more at: http://dloepiq.blogspot.com/2013/05/manfaat-dan-khasiat-daun-mangkokan-bagi.html#sthash.y70emZpF.dpuf

Ada Apa Ya Tanggal 30 Agustus 2013 Nanti ?


Ir. Hatim Azzam, salah seorang pimpinan Koalisi Anti Kudeta menyebutkan bahwa tanggal 30 Agustus mendatang akan tercatat dalam sejarah Mesir. Hari Jumat depan akan menjadi sesuatu yang berbeda dalam menentang kudeta militer di Mesir.
Hal itu beliau sebutkan dalam dialog di televisi Aljazeera Mubsher Senin, 26 Agustus kemarin. Lebih lanjut beliau menyebutkan, “Kalau memang semua demonstran berasal dari Ikhwan, seharusnya setelah semua pimpinan Ikhwan ditangkap tidak ada lagi demonstrasi di jalan-jalan Mesir. Masih adanya demonstrasi hari-hari ini menunjukkan bahwa yang berdemo bukan Ikhwan, tapi rakyat Mesir secara umum.”
Tentang aksi penangkapan kepada para aktifis, beliau menyebutkan, penguasa kudeta telah melakukan aksi penangkapan besar-besaran. Jumlah yang ditangkap hingga saat ini lebih dari 10 ribu orang. Ada rumor mengatakan bahwa para tahanan yang meninggal dunia di dalam mobil tahanan, dibunuh karena tidak ada lagi tempat bagi mereka di penjara.
Selain itu, kondisi ekonomi Mesir sudah semakin parah. Beliau menuturkan, tindakan penguasa saat ini sangat membahayakan Mesir, bahkan untuk jangka panjang. Hal inilah yang bisa dipahami dari dikuranginya “jam malam”, karena satu jam saja bisa mengakibatkan kerugian satu milyar pounds. Sedangkan Saudi dan Emirates takkan bisa selamanya mengucurkan dananya ke Mesir. (msa/dkw)
 Redaktur: moh sofwan

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/28/38623/tanggal-30-agustus-mendatang-hari-bersejarah-bagi-mesir/#ixzz2dK0rpzyc 

Tolong Bayarkan Utang Pulsa Saya...!


Masih ingat gambar ini? Gambar ini memperlihatkan salah seorang korban luka yang sedang dievakuasi oleh seorang demonstran yang lain. Ini terjadi saat militer dan polisi membantai demonstran di Rab’ah 14 Agustus yang lalu. Tak ada yang mengira, banyak pelajaran di balik gambar ini.
Korban terluka bernama Muhammad Utsman. Berasal dari kota Abul Mathamir, propinsi Buhaira. Beliau adalah pengantin baru, umurnya 27 tahun, hafal Al-Qur’an, dan berasal dari keluarga ulama.
Wajih shabah, guru bahasa Arab dari desa yang sama menyampaikan kesaksiannya, “Muhammad Utsman terkena peluru pada pembantaian di Rab’ah. Maka ada seorang demonstran lain yang berusaha mengevakuasinya. Tapi sniper kudeta dengan tanpa ampun menembak orang yang menolong itu juga. Sehingga banyak orang memberi judul “syahid membopong syahid”.
Begitu terjatuh dari orang yang membawanya, Utsman memanggilku dengan histeris. Dia berusaha sekuat tenaga membisikkan sebuah wasiat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Anehnya, yang beliau bisikkan bukan wasiat menitipkan orangtua dan isterinya. Wasiatnya, “Aku berhutang pulsa 3 pounds kepada vodafone. Tolong kamu bayarkan ya…” Vodafone adalah sebuah perusahaan jaringan telepon selular.
Ketakwaanlah yang membuat syahid ini mengingat hutang pulsanya yang tidak mencapai setengah dollar itu. Padahal media-media Mesir menyebarkan isu bahwa demonstran Rab’ah berdemo karena dibagi-bagi uang. (msa/dkw/islammemo)
Redaktur: moh sofwan

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/29/38654/wasiat-teraneh-di-dunia/#ixzz2dJnXLqJG 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Enam Perbedaan Pengantin Baru Dan Pengantin Lama

Tahukah anda, apa perbedaan antara pengantin baru dengan pengantin lama? Pertanyaan itu sangat banyak jawabannya. Berikut ini, adalah jawaban “konon” semuanya. Hati-hati dan perhatikan, jangan sampai terjadi pada keluarga anda.

Jawaban pertama, dari segi bau. Pengantin baru baunya wangi, sedangkan pengantin lama bau minyak kayu putih.

Jawaban kedua, dari segi cara tidur. Pengantin baru tidurnya berhadapan dan saling berpelukan, pengantin lama tidur berpunggungan dan dipisahkan oleh guling.

Jawaban ketiga, dari ucapan sebelum tidur. Pengantin baru, “Selamat tidur sayangku, mimpi indah ya…” Pengantin lama, “Geser dikit dong, masak tidur dempet-dempetan gini, kayak naik mikrolet aja….”

Jawaban keempat, ketika kaki terantuk batu. Pengantin baru, “Hati-hati sayang… Mana yang sakit?” Pengantin lama, “Kalau punya mata dipakai dong, batu segede itu masak ditabrak”.
Jawaban kelima, saat nonton TV. Pengantin baru, “Pengin nonton apa sayang?” Pengantin lama, “Jangan diganti dong chanelnya, gak bisa lihat orang senang apa….”

Jawaban keenam, dari cara dialog. Pengantin baru, dialognya seperti ini.

Suami : Aku sudah menunggu saat seperti ini sejak lama. Akhirnya kesampaian juga.
Isteri : Apakah kau rela kalau aku pergi meninggalkanmu?
Suami : Tentu tidak! Jangan pernah kau berpikiran seperti itu.
Isteri : Apakah kau benar-benar mencintaiku?
Suami : Tentu! Selamanya akan tetap begitu.
Isteri : Apakah kau pernah selingkuh?
Suami : Tidak! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu.
Isteri : Maukah kau menciumku?
Suami : Ya.
Isteri : Hmmmmm…. Sayangku…..
Adapun pengantin lama, cara membaca dialog tersebut dibalik, dari bawah ke atas.

*****************

Anda tentu pernah membaca humor di atas, karena sudah banyak diposting di berbagai blog dan milis. Sebuah sindiran dengan jalan humor, dan kita bisa tertawa membacanya.

Sebentar, jangan asal tertawa. Kalau anda tidak merawat cinta kasih dalam keluarga, humor-humor tersebut bisa menjadi kenyataan dalam kehidupan anda. Maka selalu rawat dan sirami cinta kasih dalam keluarga anda, selamanya anda akan menjadi pengantin baru…..

sumber : http://pakcah.org/enam-perbedaan-pengantin-baru-dan-pengantin-lama/

KECERDASAN DI BALIK PENEMUAN TUSUK GIGI


Charles Forster benar-benar pelaku marketing yang cerdas. Saking cerdasnya, dia kerap disebut sebagai tenaga marketing yang bisa sukses menjual daging sapi kepada kaum vegetarian. Tentu ini hanya sekadar perumpamaan, karena kaum vegetarian tidaklah mengonsumsi daging. Perumpamaan ini dibuat untuk menunjukkan bahwa Forster mampu menjual sesuatu yang tidak bisa orang lain jual.

Pria kelahiran Charlestown, Massachusetts, tahun 1826 ini tumbuh di keluarga aristokrat Inggris. Di masa remaja, dia bekerja dengan pamannya yang menjalankan bisnis ekspor/impor di Brazil. Saat tinggal di Brazil itulah kecerdasan marketingnya terasah. Saat itu dia melihat kebanyakan gigi penduduk asli Brazil terlihat rapi.

Selidik punya selidik, dia menemukan alasan yang membuat gigi penduduk Brazil tertata rapi. Saat itu, warga Brazil bisa menggunakan tusuk gigi kayu yang dibuat secara manual. Sementara di tempat lain, saat itu tusuk gigi masih terbuat dari logam.

Benda kecil yang berfungsi untuk membersihkan sela-sela gigi ini memang sudah dikenal dari era prasejarah. Banyak bukti menunjukkan saat itu, manusia menggunakan ranting untuk membersihkan gigi. Pada era perunggu, menurut situs nucleartoothpicks.com, tusuk gigi dibuat lebih rapi dengan bahan logam, tapi prosesnya masih manual dan belum dikomersialkan.

Setelah terinspirasi kebiasaan warga Brazil, Forster kemudian melihat bahwa tusuk gigi kayu memberinya peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Dari situ dia lantas berpikir untuk bisa membuat tusuk gigi kayu dalam jumlah banyak, dan dalam waktu singkat. Akhirnya Forster sampai pada pemikiran untuk membuat mesin pembuat tusuk gigi kayu. Saat itu memang revolusi industri sedang mencapai momentum terbaik.

Forster bukanlah seorang insinyur mesin yang bisa melakukannya sendiri. Tapi dialah pemegang paten pertama untuk proses pembuatan tusuk gigi kayu. Forster merangkul ahli mesin asal Boston, Benjamin Franklin Sturtevant, yang sebelumnya telah membuat mesin pembuat sepatu yang alas bawahnya berbahan kayu.

Dengan mesin buatan Benjamin inilah Forster berhasil memproduksi tusuk gigi kayu dalam jumlah banyak. Di tahun 1870, dia mampu memproduksi jutaan tusuk gigi kayu dalam satu hari. Yang jadi masalah kemudian adalah daya serap pasar yang masih terbatas di Boston. Saat itu, jumlah tusuk gigi kayu yang bisa dijual di Boston masih sangat terbatas.

Untuk mengatasi problem tersebut, dia mulai menitipkan tusuk gigi buatannya di toko-toko eceran. Pemilik toko hanya membayar tusuk gigi yang laku terjual. Cara seperti ini bisa sedikit mendongkrak penjualan tusuk giginya.

Kemudian Forster menempuh cara lain untuk mendongkrak penjualan tusuk giginya. Dia meyakinkan kepada pemilik restoran bahwa tusuk gigi bisa menjadi bagian dari layanan yang bisa menarik konsumen. Bersamaan dengan itu dia menyewa beberapa orang untuk makan di restoran-restoran. Setelah makan, orang yang disewa ini wajib menanyakan tusuk gigi kepada pemilik restoran.

Dengan cara ini, pemilik restoran menjadi percaya bahwa tusuk gigi merupakan layanan yang harus diberikan kepada konsumen. Dari sinilah kemudian para pemilik restoran merasa perlu untuk membeli tusuk gigi kepada Forster.

Mulai saat itulah tusuk gigi menjadi bagian dari ‘gaya hidup’ konsumen restoran. Penggunaan tusuk gigi pun lantas menjadi sangat populer. Dalam waktu yang singkat, pasar tusuk gigi buatan Forster langsung meluas ke berbagai negara. Dari sinilah kemudian tusuk gigi benar-benar terbukti bisa menjadi bisnis besar hingga saat ini.

sumber : http://www.asalmulane.com/2012/01/kecerdasan-di-balik-penemuan-tusuk-gigi.html

Cara Melihat Obat yang Berizin BPOM


Supaya terhindar dari obat-obatan yang tidak aman dan tidak memiliki izin edar, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghimbau kepada konsumen untuk melihat 15 digit yang ada di kemasan obat tersebut. 3 Digit pertama berupa huruf dan diikuti oleh angka.

Deputi Bidang Pengawasan Produk, Terapetik, dan NAPZA, Dra. Antonia Retno Tyas Utami, Apt, memberitahu cara sederhana untuk melihat kode yang ada di kemasan obat tersebut, seperti berikut ini:

1. Huruf pertama adalah D (obat dengan nama dagang), G (obat generik)

2. Digit kedua adalah B (obat bebas), T (obat bebas tidak terbatas), K (obat keras), P (psikotropika), dan N (narkotika)

3. Digit ketiga adalah huruf L (obat lokal, dan I (obat impor)

“3 digit tersebut diikuti oleh 12 digit angka dan huruf, seperti DTL09044234A1. Ini merupakan obat bebas terbatas buatan lokal dengan nama dagang,” terang Retno Tyas, dalam acara talkshow “Badan POM Sahabat Ibu” dengan tema STOP! Supaya Terhindar dari Obat Palsu, Mandiri Club, Mataram, Jakarta, Selasa (27/8/2013), seperti diberitakan Liputan6.com.

Dia pun menambahkan, dalam memilih obat yang akan dikonsumsi, konsumen diminta untuk lebih cerdas dalam memilih obat, dan jangan sampai salah pilih.

“Jangan asal beli obat, dan jangan beli obat asal,” tutup dia.


sumber : http://news.fimadani.com/read/2013/08/27/ini-dia-cara-melihat-obat-yang-berizin-bpom/#.Uhxbc8m1U24.facebook

Pengangguran Itu Pilihan, Bukan Nasib


Oleh: Rosadi Alibasa, Direktur Shakira Group Company (Bandung, Purwakarta, Karawang, Bekasi)

BAPAK yang sudah renta itu mondar-mandir gelisah di tengah rumah. Anak pertamanya sudah enam bulan setelah mengecap kelulusan di fakultas pertanian di salah satu universitas negeri, belum kunjung jua mendapatkan kerja. Kesehatan bapak tua itu sudah tertelan usia dan hanya anak pertama ini yang bisa menjadi tumpuan membantu ketiga adiknya bersekolah.

Keringat yang diperasnya untuk biaya kuliah dengan berjualan sayur di pasar dirasakan tidak membuahkan apa-apa. Anak kesayangannya hanya menjadi pengangguran sukarela. Pengangguran atas pilihannya sendiri. Bekerja dengan upah rendah tidak mau diterimanya sebab tidur di rumah lebih baik daripada bekerja dengan upah kecil, pikirnya.

Dengan gusar dan sedikit memaksa, bapak itu berkata pada anaknya suatu kali, “Besok pagi jam dua kamu harus pergi jualan sayur, menggantikan Bapak di pasar.”

Si anak mengernyit, ia segera berujar, “Saya malu, Pak. Saya insinyur pertanian, mengapa harus jualan sayur di pasar?”

“Apa orang di pasar mengenal kamu dan peduli sama kamu kalau kamu seorang insinyur?”

Anaknya tertunduk diam tidak mampu memberikan jawaban.

Di pagi buta, akhirnya anak itu terpaksa menggantikan bapaknya jualan di pasar. Ketika berjualan dia merasa tidak ada yang memperhatikan dia. Tidak ada yang peduli bahwa dia seorang insinyur. Semua sibuk dengan aktivitas berjual dan membeli. Si anak pun akhirnya larut membaur.

Dengan pengetahuannya yang dimiliki sebagai insinyur pertanian, dia menjajakan sayur dan ketika menjualnya dia menerangkan tentang kandungan-kandungan gizi dan vitamin di dalam sayur.

Ketika pulang dari pasar, bapaknya bertanya, “Apa ada yang peduli sama kamu bahwa kamu seorang insinyur?”

Si anak menggeleng.

“Apa ada yang menghina kamu jualan sayur sebab kamu bergelar insinyur?”

Si anak kembali menggeleng.

“Bagus. Sekarang kamu sudah belajar, Nak. Teruskan dan abaikan rasa sombong dalam dirimu.”

Karena didukung pendidikan dan pengetahuan tentang sayur-mayur, akhirnya jualan sayurnya menjadi yang paling laku di pasar. Setahun kemudian dia telah menjadi pengusaha sayur terkenal.

Pengangguran itu pilihan bukan nasib, jadi bekerjalah semampu kita dan kita akan menjadi orang terhormat. []

sumber : http://www.islampos.com/pengangguran-itu-pilihan-bukan-nasib-75506/

Menabrak Polisi, Dapat Jodoh


Kisah Nyata: Menabrak Polisi, Dapat Jodoh.
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Aku tak tahu, apakah ini kesialanku atau keberuntunganku. Satu yang kutahu, inilah jalan yang diberikan Allah untuk bertemu jodohku. Meski awalnya, aku merasa sial karena kecelakaan itu dan aku harus mengganti rugi tidak sedikit. Toh akhirnya justru kesialanku itu membawaku ketemu jodoh.

Ceritanya begini, secara tak sengaja aku menabrak seorang polisi sepulang kuliah. Tak kusangka “motor butut”-ku bisa merusak total motornya yang bernilai puluhan juta. Perasaan, mataku sudah fokus ke jalan, tak jelalatan kemana-mana. Doa juga sudah kubaca saat aku menyalakan mesin motor di parkiran I kampus.

Memang sudah apes dan inilah yang dinamakan takdir. Nggak diminta dan meski sudah hati-hati eh… nabrak juga, … polisi lagi.
Aku dan motorku sempat juga jungkir balik, Alhamdulillah lukaku tak seberapa parah, meski jidatku sempat berdarah-darah dan tanganku terkilir, serta luka lecet hamper diseluruh tubuh. Meski tak sampai membuatku pingsan, aku harus merasakan mondok tiga hari di rumah sakit.

Sementara polisi yang kutabrak tak separah aku. Tapi justru motornya yang parah, sempat aku ciut nyali saat temen-temen polisi dan orang-orang mengerumuniku. Di TKP teman-teman polisi itu justru yang marah-marah dan bersikap agak keras padaku, tapi mas polisi itu justru minta teman-temannya bersikap baik dan sabar padaku.

“Sudah, nggak papa namanya juga nggak sengaja, memang ada orang mau nabrak atau ditabrak? Jangan kasarlah aku baik saja kok. Kayaknya motor yang kena, nanti kan bisa diselesaikan baik-baik”.

Aku dibuat kagum bahkan polisi yang kutabrak itu berbaik hati mengantarku ke rumah sakit dan mengabari keluarga dirumah. Selama tiga hari itu dia juga menyempatkan diri menjengukku di rumah sakit. Kami jadi akrab karenanya.

Nah, setelah keluar dari rumah sakit aku mulai disibukkan urusan ganti rugi onderdil motor senilai puluhan juta itu. Ganti rantai saja nilainya jutaan rupiah, itu pun belum spare part lain.

Makanya hampir seluruh tabungan hasil kerja sampinganku ludes semua. Tapi aku memang harus bertanggungjawab bukan? Aku tak mau menyusahkan orangtua soal ganti rugi, hingga aku bilang ke mas polisi cuma bisa mencicil sedikit demi sedikit.

Seperti biasa, kali ini aku ke rumah mas polisi untuk mencicil ganti rugi. Ini keempat kalinya aku kesana. Sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih dia menerima “setoranku”. Dan seperti biasa pula kami ngobrol sejenak. Tak kusangka dia tiba-tiba bertanya, “sudah ada gambaran nikah belum?” tanyanya padaku sambil mesem-mesem.

“Ya kadang pingin juga mas, kerja kecil-kecilan insya Allah sudah ada, pinginnya nggak nunda-nunda, tapi jodohnya belum ada”. Jawabku sambil cengar-cengir.

“Mau sama adikku? Serius nih, orangnya pake jilbab gedhe kamu carinya kan yang kayak gitu”. Mas polisi bilang gitu mungkin karena celanaku yang “kayak orang kebanjiran” seperti temen-temen kampus yang suka meledekku.

“Bener kok, serius!” Ujarnya menegaskan.

Sore itu aku pulang dan berjanji memikirkan tawarannya. Setelah berkonsultasi dengan orang tua dua pekan kemudian kuberikan jawaban “Ya”. Tentu saja, akhwat dan keluarganya sudah tahu keadaanku yang perbedaannya ibarat langit dan bumi dengan mereka yang dari keluarga berada. Meski awalnya minder, sikap bapak akhwat yang begitu baik membuatku percaya diri, pesannya padaku singkat.

“Laki-laki yang bisa menjadi imam dan tanggungjawab, satu lagi jaga anak perempuan saya, dia sepenuhnya saya titipkan ke kamu”.

Meski diberi tanggungjawab yang tak ringan, hatiku serasa diguyur es, sejuk…. Rasanya. Aku segera pulang ke awang-awang sepulang nazhar. Mas Har, si mas polisi yang kutabrak itu mencegatku, ia menyerahkan amplop tebal padaku.

“Ini uang yang kamu titipkan padaku, ini hadiahku tapi bener ya cepet jemput bidadarimu! Ia memukul pundakku ringan dan pergi tanpa memberiku kesempatan bertanya lagi.

Masya Allah, di rumah, begitu kubuka amplop ternyata isinya uang sesuai ganti rugi motor yang kuberikan kepada mas Har. Segera kuhubungi mas Har lewat telepon, tapi ia tertawa ringan.

“Aku sudah bilang, itu untuk calon adikku”.

Berkaca-kaca saat kututup telepon sambil tak henti-hentinya bersyukur. Sudah nabrak orang, dikasih adiknya, dipercaya orangtuanya, uang ganti ruginya masih dikembalikan padaku.

Semalaman aku tak bisa tidur entah karena senang atau bingung. Uang senilai hampir sepuluh juta itu, kuberikan sebagai mahar saat akad nikah buat istri. Tepat sebulan sebelum Ramadhan.

Kini kami sudah punya 2 momongan, insya Allah beberapa bulan lagi akan bertambah seorang lagi. Mas Har menikah 2 tahun kemudian, ia baru punya satu momongan, Alhamdulillah kami semua hidup bahagia. Mas har dan istrinya juga mulai tertarik manhaj mulia ini. Dan itu menambah kebahagiaan kami.

Wallahua’lam bish Shawwab ….
Barakallahufikum ….

… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …

Sumber : Majalah nikah sakinah volume 9 no 6 dengan sedikit perbaikan tulisan via AsliBumiAyu.wordpress.com.

Via : Kisahmuslim — bersama Pujangga Sari Nurislami.

Instagram Resmi Akuisisi Aplikasi Video Sharing Luma

Instagram saat ini sudah mempunyai layanan video sharing yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah sebuah video pendek. Dan perusahaan yang dimiliki oleh Facebook tersebut pun baru saja melakukan akuisisi untuk meningkatkan layanan video sharing miliknya.

Perusahaan yang baru saja diakuisisi oleh Instagram tersebut adalah Luma. Perusahaan ini sendiri memiliki teknologi bernama Y Combinator dan mempunyai aplikasi yang menghadirkan beberapa fitur seperti capture video, stabilisasi serta sharing.

Selepas akuisisi tersebut, Aplikasi Luma di iOS pun tidak lagi ditemukan di App Store. Meskipun begitu, pengguna aplikasi Luma masih bisa mendapatkan update hingga akhir tahun ini.

Sementara itu dalam laporan Techcruch mengungakkan bahwa teknologi yang dipunyai Luma telah hadir di Instagram. Pihak Instagram ataupun Luma sendiri tidak mengungkapkan kepada publik mengenai biaya akusisi tersebut.

http://www.beritateknologi.com/instagram-resmi-akuisisi-aplikasi-video-sharing-luma/

Membedah Kandungan al-Kautsar (2 -habis)


Abul Hayyan Al-Alusy –sebagaimana dikutip Muhammad Abduh-- berpendapat bahwa al-Kautsaradalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Pandangan ini didasarkan pada latar belakang turunnya ayat dan bahwa yang dimaksud dengan keturunannya adalah anak-cucu Fathimah binti Muhammad. Ada beberapa alasan yang dikemukakan untuk menguatkan pendapat ini. Pertama, ia sejalan dengan konteks asbabun nuzulnya. Kedua, digunakannya kata abtar yang berarti “orang-orang yang terputus keturunannya”. Walaupun semua putra (laki-laki) Rasul meninggal sejak kecil, tidak menyebabkan putusnya keturunan Rasul, sebab masih ada putri baliau, yakni Fathimah yang kemudian melanjutkan ‘dinasti’nya. Ketiga,dipakainya kata wanhar (dan sembelihlah qurban). Dalam konteks kelahiran anak, maka penyembelihan tersebut sebagai aqiqah.
Dan banyak lagi pendapat-pendapat ulama mengenai maksud al-Kautsar yang tidak mungkin kami sebutkan semuanya dalam tulisan singkat ini. Betapapun banyaknya pendapat tentang hal ini (al-Kautsar) –bahkan termasuk yang diungkapkan oleh Al-Qurthubi yang tidak kurang dari 15 pendapat— penulis lebih cenderung menilainya bisa jadi semuanya benar. Sungai di surga, kenabian, keturunan yang banyak pengikut, syafa’at dan lainnya adalah sebagian segi yang bisa tercakup dalam kata al-Kautsar. Sebab, al-Kautsarsendiri memang berarti ‘sangat banyak dan melimpah’ yang bisa dipahami dari segi jenisnya maupun kuantitasnya. Jika dipahami bahwa al-Kautsar adalah sungai di surga, ini sesuai dengan hadits yang telah saya jelaskan di bagian pertama. Jika al-kautsar dipahami sebagai syafa’at, kenabian, sifat itsar, dan lain-lain saya fikir ini juga termasuk dalam al-kautsar jika yang dimaksud adalah kebaikan yang sangat banyak.
Oleh karena anugerah yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sangat banyak, maka tidak heran jika ayat pertama ini kemudian dilanjutkan dengan ayat berikutnya, yang memerintahkan agar beliau menyukurinya. Bentuk syukur yang dimaksud adalah dengan melaksanakan shalat hanya untuk Allah dan menyembelih qurban sebagai kepedulian atas sesama.
Fashalli Lirabbika Wanhar (“Maka shalatlah untuk tuhanmu dan sembelihlah (hewan kurban”). Perintah shalat yang dipahami dari kata fasholli (maka shalatlah), menurut Ibnu Katsir, berarti shalat fardlu dan shalat sunnah, sebagaimana dalam ungkapannya ketika menafsirkan ayat ini. “Maka Ikhlaskanlah untuk tuhanmu shalatmu yang fardlu dan yang sunnah. Beribadahlah hanya untuk Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dan sembelihlah hewan kurban atas nama-Nya semata dan tidak mempersekutukan-Nya.”
Sedangkan menurut Muhammad Abduh, yang dimaksud perintah shalat di sini adalah semua bentuk ibadah (hendaknya dilakukan dengan ikhlas karena Allah). Beliau tidak memahaminya sebagai perintah khusus shalat wajib maupun sunnah, sebab perintah shalat dalam arti sebenarnya –gerakan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam– di dalam al-Qur’an selalu terangkai dengan kata aqim (tegakkanlah) atau bentuk lain yang seakar dengannya. Ulama lain berpendapat bahwa perintah shalat yang dimaksud adalah shalat ‘Idul Adlha, sedangkan perintah berkurban yang dimaksud adalah menyembelih hewan kurban setelah melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Pendapat ini disandarkan pada sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Sa’id bin Jubair (Tafsir Wa Bayan, 546).
Ada pula pendapat yang mengartikan ‘shalatlah’ dengan pengertian ‘berdo’alah hanya untuk Allah’. Hal ini didasarkan pada aspek lughowi di mana shalat secara bahasa adalah do’a. Betapapun banyak ragam pandangan tentang maksud kata fashalli (maka shalatlah) ini, bisa jadi semua pendapat di atas adalah benar. Shalat bisa dipahami sebagai do’a (aspek bahasa), shalat fardlu dan sunnah, shalat ‘Idul Adha, maupun dalam arti semua ibadah apapun, bukan cuma shalat (ritual) saja. Artinya, pengabdian kita seluruhnya harus ditujukan hanya untuk Allah SWt semata.
Kemudian, kata wanhar (dan sembelihlah hewan kurban), huruf waw-nya adalah kata sambung. Penulis tidak menemukan kata nahara maupun bentuk lain yang seakar kata dengannya kecuali dalam surah dan ayat ini saja. Secara bahasa naharaberarti dzabaha yakni menyembelih. Ada juga kata benda nahrunyang berarti ‘penyembelihan’ dan berarti pula ‘bagian di atas dada’ (Kamus ‘Ashry, hal 1896) sehingga sebagian ulama menafsirkan bahwa kata ini berarti perintah untuk meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di (atas) dada ketika shalat. Ada pula pendapat bahwa kata ini berarti perintah menyembelih hewan kurban di waktu hari raya ‘Idul Adha maupun aqiqah. Pendapat inilah yang paling masyhur di kalangan ulama dan saya lebih cenderung mengikutinya.
Sebetulnya kata nahara dalam konteks penyembelihan hewan, dipakai untuk menyembelih unta dalam tradisi masyarakat arab. Sedangkan istilah untuk hewan lain menggunakan dzabaha. Ketika itu unta dinilai sebagai kekayaan yang sangat berharga. Ini artinya, secara umum ayat kedua ini dapat dipahami bahwa manifestasi dari syukur adalah menunjukkan keikhlasan hanya kepada Allah semata di dalam beribadah, tidak menyekutukan-Nya terhadap apapun dalam upaya mendekatkan diri kepada-Nya dan dalam menunjukkan kekhusyukan hati kepada-Nya. Di samping itu, dengan menunjukkan keikhlasan hanya kepada Allah di dalam mengorbankan sesuatu yang sangat berharga yang kita miliki sebab Dia pemelihara dan pelimpah segala kenikmatan. Begitulah Allah SWT menjelaskan anugerah yang amat banyak, yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW seraya memerintahkan kepadanya agar selalu bersyukur atas semua itu.
Satu lagi ayat (terakhir) sebagai sanggahan atas tuduhan kaum kafirin bahwa Nabi Muhammad SAW terputus keturunannya / kebaikannya. Inna Syaaniaka Huwal Abtar. (“Sesungguh-nya yang memusuhimu itulah yang terputus (keturunan/ kebaikan)”. Kata Abtar secara lughowi berarti terputus, tidak berbuntut. Kata ini dipakai untuk seseorang yang tidak meninggalkan kenangan yang berlanjut atau ‘sebutan baik’ bagi dirinya. Keadaan ini dimisalkan seperti binatang yang terputus buntutnya. Dalam kenyataannya, pembenci Nabi tidaklah membenci pribadi beliau, sebab beliau memiliki sifat yang agung, yang semua orang –kawan maupun lawan– menyukainya. Mereka membenci beliau hanya karena ajaran yang dibawanya.
Jelaslah, bahwasanya yang dimaksud abtardi sini bisa berarti terputus keturunan para pembenci Nabi, sebab mereka tidak melanjutkan misi yang diemban bapak-bapak mereka (seperti Al-Walid bin Mughiroh, Si pemaki Nabi, tetapi anaknya Khalid bin Walid tidak melanjutkan misi bapaknya, melainkan justru bergabung bersama Rasulullah). Bisa juga berarti terputus dari kebaikan. Maka apapun pengertian abtar, --baik terputus keturunan maupun kebaikan– kata ini bersifat umum dan oleh karena itu dapat menampung kedua pengertian tersebut.
Jadi, jika pada ayat pertama dipahami bahwa Nabi dianugerahi keturunan yang banyak, maka ayat ketiga berarti bahwa yang memaki nabi itulah yang bakal terputus keturunannya. Jika pada ayat pertama diartikan bahwa Nabi mendapatkan nikmat kebaikan yang banyak, maka sesungguhnya si pemaki Nabi itu pada hakikatnya terputus dari nikmat kebaikan. Kalau Al-kautsar dipahami sebagai telaga di surga, maka pemaki Nabi tidak akan mendapatkan / meminum air dari telaga di surga nanti.
Surah al-Kautsar ini dalam asbabun-nuzulnya turun dengan khitab kepada nabi Muhammad SAW. Tetapi bukan berarti hanya berlaku untuk beliau saja, melainkan juga bagi semua ummatnya termasuk kita semua sesuai dengan qa’idah fiqh yang mengatakan: “Pengertian yang diambil (dari suatu dalil) adalah berdasarkan keumumman lafadznya bukan berdasarkan khususnya sebab”.
Ibrah
Dari penjelasan sebelumnya maka bisa kita ambil pelajaran di antaranya sbb:
1. Sifat orang kafir
Sudah menjadi sifat orang kafir yaitu membenci, memusuhi dan meremehkan orang yang beriman. Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas (QS 2:212).
2. Ujian bagi orang mu’min
Orang yang beriman dan konsisten dalam menegakkan dakwah islamiyah pasti akan mendapatkan ujian berupa kebencian –bahkan caci maki hingga penindasan fisik– oleh orang-orang kafir di mana mereka bukan membenci pribadinya akan tetapi terhadap ajaran yang dibawa. Oleh karena itu bagi siapa pun yang berkecimpung dalam bidang dakwah, sejak dini harus menyadari akan hal ini.
3.    Sabar, percaya diri dan optimis
            Terhadap ujian di atas –termasuk berupa kenyataan pahit sebagaimana dialami para sahabat di awal-awal masuk Islam--, harus disikapi dengan penuh sabar, percaya diri dan optimis dengan syarat beriman kepada Allah dan konsisten dalam menegakkan dakwah, karena sesungguhnya Allah SWT yang akan melindunginya.
4.    Syukur
Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah kepada orang yang beriman berupa hidayah iman & islam, syafaat, kesehatan, keberadaan materi, dsb. Dan kelak, surgalah tempat tinggalnya. Oleh karenanya semua itu harus disyukuri.
5.    Manifestasi Syukur
Manifestasi syukur atas ni’mat Allah adalah dengan melaksanakan:
·       Hablun minallah: Ibadah kepada Allah SWT serta tidak menyekutukannya dengan apapun dalam sesembahan maupun dalam motivasi (baca: niat).
·       Hablun minannas: Kasih sayang dan peduli terhadap sesama manusia dengan mengorbankan sesuatu yang sangat berharga yang kita miliki. Oleh karena ibadah sosial ini berhubungan langsung dengan sesama manusia, maka ibadah pada sektor ini rawan terhadap kemungkinan ingin dipuji manusia atau riya’. Oleh karena itu pengorbanannya harus dilakukan dengan motivasi yang benar yakni ikhlas semata hanya karena Allah karena memang hakikat pengorbanan yang kita lakukan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Intinya, adalah dengan mengikhlashkan niat semata hanya untuk Allah –tidak menyekutukannya dengan yang yang lain dalam sesembahan maupun dalam niat– ketika kita melaksanakan ibadah yang bersifat ritual maupun sosial.
6. Hakikat yang terputus
Yakinlah bahwa sesungguhnya mereka yang membenci orang-orang yang beriman, itulah yang terputus (dari kebaikan).
Penutup
Demikianlah di antara ibroh yang bisa kita ambil dari kandungan surah al-Kautsar. Insya Alloh masih banyak rahasia yang belum terungkap dari kandungan surah ini. Namun inilah yang bisa kami sampaikan sebatas kemampuan kami. Adanya kekeliruan dalam uraian ini, penulis mohon maaf kepada para pembaca dan semoga Alloh SWT memberikan ampunan-Nya (mus).
Wallahu a’lam.
MARAJI’:
  1. Ibnu Katsir, Tafsir Qur’an Jilid IV.
  2. Imam Jalaluddin, Tafsir Jalalain.
  3. Muhammad Abduh, Tafsir Qur’an Juz 30.
  4. TM Hasby Assiddieqy, Tafsir Albayan Jilid II.
  5. M. Hasan Al-Humshi, Tafsir Wa Bayan.
  6. Attabik Ali, Zuhdi Muhdlar, Kamus ‘Ashry.
  7. Alqur’anul Karim & Terjemahan-nya.
Penulis: Mustofa
 sumber : alhikmah.com

TUHAN YANG MAHA TENGGELAM

Salah satu peradaban tertua di dunia adalah Mesir. Penemuan tulis-menulis di sekitar milenium ketiga sebelum masehi, pemanfaatan Sungai Nil, dan cara mereka mempertahankan diri dari serangan musuh, semuanya berperan penting dalam memajukan peradaban ini.

Mesir Kuno terletak di lembah Sungai Nil, yang termasuk keajaiban alam di dunia. Berkat kesuburan yang bersumberkan dari sungai ini, yang membentang dari satu ujung benua Afrika ke ujung lainnya, penduduk Mesir dapat bercocok tanam tanpa harus bergantung pada musim hujan. Tentang hal ini, sejarawan, Ernst Gombrich, menyatakan sebagai berikut:

Afrika sangatlah panas. Berbulan-bulan tanpa hujan. Sehingga banyak bagian benua ini yang gersang. Wilayah itu tertutupi gurun pasir. Inilah yang terjadi di wilayah kiri dan kanan Mesir. Hujan turun sangat jarang di Mesir. Tapi hujan tidak begitu diperlukan, karena Sungai Nil mengalir di tengah-tengah negeri ini. (Ernst Gombrich, Eine Kurze Weltgeschichte Für Junge Leser, Dumont Buchverlag, Köln, 1985)


Peran sangat strategis ini menjadikan siapa pun yang menguasai Sungai Nil berkuasa atas sumber terpenting perniagaan dan pertanian Mesir, dengan kata lain, sumber utama kehidupannya. Para penguasa Mesir Kuno membangun kerajaan kuat dengan cara itu. Mereka di kemudian hari dikenal dengan sebutan "Fir'aun".

Keadaan alam Mesir sangat berpengaruh pada kehidupan orang-orang Mesir kuno. Letak geografis negeri ini menjadikannya terlindungi sangat baik dari ancaman luar. Mesir dikelilingi gurun pasir, pegunungan, dan lautan di semua sisinya. Hanya ada dua jalan masuk bagi penyerang negeri ini, sesuatu yang mudah bagi pasukan Mesir untuk menghadapinya.

Penduduk Mesir hidup tertutup dari dunia luar akibat keadaan alam ini. Selama berabad-abad, keterkungkungan tersebut memunculkan fanatisme buta. Ketertutupan dari perkembangan terkini dan pembaharuan menyebabkan mereka bersikukuh pada keyakinan mereka. Bangsa Mesir Kuno mempercayai banyak dewa atau tuhan. Selain itu, kehidupan setelah mati menjadi bagian terpenting keyakinan bangsa Mesir. Dipercaya bahwa ruh manusia akan tetap hidup setelah jasadnya mati dan ruh tersebut akan dimintai pertanggungjawaban. Timbangan diletakkan dan para saksi dikumpulkan, lalu segala amal baik dan buruk orang mati ini dimusyawarahkan. Lalu tuhan hakim memberikan putusannya. Mereka yang berat timbangan kebaikannya akan hidup bahagia nan kekal, sedang yang berat timbangan keburukannya akan menderita siksa abadi.

Mustahil bila keyakinan bangsa Mesir pada kehidupan setelah mati ini tak terkait dengan keyakinan pada satu Tuhan (Monoteisme) dan agama yang benar. Ini menunjukkan, peradaban Mesir Kuno dulunya pernah menjadi bagian dari agama yang benar beserta wahyunya. Namun, di kemudian hari agama ini diselewengkan, dan keyakinan pada satu Tuhan berubah menjadi pada banyak Tuhan. Kita tahu bahwa dari waktu ke waktu para rasul diutus untuk mengingatkan manusia tentang ke-Esaan Allah dan penghambaan diri pada-Nya. Di antara mereka ialah Nabi Yusuf, yang hidupnya dikisahkan dalam Al Qur'an secara rinci. Nabi Yusuf pindah ke Mesir dengan kaum Bani Israil dan menetap di sana. Setelah beliau wafat, mulailah perbudakan atas orang-orang Bani Israil. Masa itu berakhir dengan diutusnya Nabi Musa sebagai rasul dan pemindahan warga Bani Israil olehnya keluar dari Mesir.

Para Fira'un Mesir berwatak kejam, penindas, suka berperang, dan bengis. Kesamaan mereka adalah pengakuan mereka sebagai sosok maha agung dalam sistem banyak tuhan (politeisme) bangsa Mesir yang menyimpang. Mereka tega menumpahkan darah tanpa sedikit pun merasa bersalah.

Namun, dalam sejarah Mesir, ada satu Fir'aun yang berbeda dari yang lain. Fir'aun ini menyatakan keberadaan satu-satunya Pencipta. Semata karena alasan tersebut, ia ditentang oleh para Pendeta Amon dan akhirnya dibunuh. Fir'aun itu adalah Amenhotep IV, yang bertahta di awal abad ke-14 SM. Ketika Amenhotep IV berkuasa pada tahun 1375 SM, ia memerangi kekolotan yang berkembang selama berabad-abad, dan karenanya menghadapi tentangan sangat berat. Tekanan ini disebabkan kebijakannya mengubah agama politeistis bangsa Mesir, menggantinya dengan keyakinan pada satu Tuhan, dan melakukan perubahan besar-besaran di segala bidang.

Namun, para pemimpin di ibukota Thebes memerangi Amenhotep. Mereka yang mendukungnya meninggalkan ibukota dan pindah ke daerah lain. Di sini, Amenhotep mengubah namanya menjadi Ahk-en-aton, yang berarti "Hamba Aton". Aton, menurut Amenhotep, adalah " pencipta langit dan bumi ", ini menunjukkan keimanannya pada satu Tuhan saja.

Fir'aun-fir'aun kejam lainnya naik tahta setelah Amenhotep. Mereka kembali menyebarkan agama lama mereka yang politeistis, dan berupaya sekuat tenaga mengembalikan masa lalu. Kurang lebih seabad kemudian, Ramses II naik tahta dan berkuasa paling lama dalam sejarah Mesir. Menurut banyak ahli sejarah, Ramses II-lah yang menindas Bani Israil dan memerangi Nabi Musa.

Bangsa Mesir Kuno menolak menanggalkan keyakinan berhala karena taklid buta mereka. Para Rasul telah datang untuk mengingatkan mereka agar mengimani satu Tuhan, tapi para pengikut Fir'aun selalu kembali pada keyakinan lama mereka. Akhirnya, Allah mengirim Nabi Musa sebagai utusan-Nya di saat kaum Bani Israil tengah diperbudak (bersambung).

sumber : majalah insight

INDAHNYA MENAHAN MARAH


"Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian  makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)

       Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma’nawiyah (keimananan) seseorang.

       Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.
  
       Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan  darah. Na’udzubillah.

       Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W. dengan maksud  ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat."

       Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.

       Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah S.A.W.  tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan  sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah, beliau S.A.W. ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang dada lebih  tinggi nilainya daripada harta benda apa pun. Harta, saat itu, ibarat sampah  yang bertumpuk yang dipakai untuk suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta  yang telah mendapatkan kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan  bisa digunakan untuk menempuh perjalan jauh.

       Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui  batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan,  karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan  memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)

       Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk,  kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).

       Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu  menahan diri di kala mendapat ejekan. Maka, orang seperti inilah yang  diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun  masyarakatnya.

       Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya. Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.

       Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya.

       Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya, mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya, melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati. Seperti, ujub dan takabur, riya, sum’ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya. Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah S.W.T.

       Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S.A.W. bersabda, "Apakah tiada lebih baik  saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau."  (HR. Thabrani).

       Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada sesuatu, naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu langit-langit itu buatnya. Kemudian, turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian, berkeliaranlah ia kekanan dan kekiri. Maka, apabila tidak mendapat tempat baru, ia pergi kepada yang dilaknat. Bila layak dilaknat (artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat), tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk (kembali ke alamat si pengutuk)." (HR. Abu Dawud).

sumber : dari berbagai sumber

Kulit jeruk bermanfaat lho...!

Kulit jeruk dan apel diyakini memiliki nutrisi yang paling baik untuk kulit dibandingkan kulit buah lainnya. Saat mengonsumsi buah jeruk, mayoritas orang akan langsung mengupas dan membuang kulitnya. Namun faktanya kulit jeruk memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk kecantikan.

"Satu buah jeruk beserta kulitnya memiliki lebih dari 60 flavonoids dan 170 fitonutrien yang berbeda," ujar Rebecca Wood, penulis buku 'The New Whole Foods Encyclopedia, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (26/4/2013).

Menurut Dr Jaishree Bhattacharjee, seorang konsultan dari Ayurvedic, beberapa manfaat kulit jeruk antara lain:

1. Bagi kesehatan
Kulit jeruk mampu meningkatkan kerja sistem pencernaan. Kulit jeruk juga mampu menghilangkan gas, mulas, muntah dan mengontrol kadar asam, serta meningkatkan nafsu makan dan menghilangkan mual.

Selain manfaat bagi sistem pencernaan, kulit jeruk yang dijadikan bubuk juga bermanfaat untuk membantu memperbaiki sistem pernapasan, meringankan batuk, serta asma.

Semua manfaat ini berasal dari kandungan minyak esensial di dalamnya, yang memiliki sifat anti-mikroba dan anti-inflamasi. Minyak esensial d-limonene yang dikandungnya memiliki kemampuan untuk meredakan asam lambung dan menjaga gerakan usus tetap normal, serta meningkatkan fungsi hati.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kulit jeruk dapat melarutkan kolesterol dan trigliserida. Ini berarti konsumsi kulit jeruk juga menguntungkan bagi orang dengan obesitas, yang umumnya memiliki kadar kolesterol tinggi. Kulit jeruk juga memiliki flavonoid dikenal sebagai hesperidina, efektif untuk melawan kanker usus besar dan osteoporosis.

Minyak esensial dari kulit jeruk adalah obat penenang alami sehingga dapat digunakan untuk menenangkan saraf dan membantu proses tidur. Gunakan kulit jeruk dalam bak mandi atau didihkan dalam panci untuk mengangkat suasana hati dan mengusir insomnia.

2. Bagi Kecantikan
Kulit jeruk dapat menyeimbangkan produksi minyak pada kulit, sehingga membuat kulit menjadi halus dan lembut. Kulit jeruk kering juga berperan sebagai exfoliator alami yang dapat menghilangkan sel-sel kulit mati dan komedo dengan lembut dan alami, sehingga membuat kulit semakin bersinar.

Selain itu, kulit jeruk juga membantu menghilangkan bintik-bintik gelap dan noda di kulit wajah. Karena pembersihannya tidak memberi efek radang, anti bakteri, dan anti jamur, kulit jeruk ini juga sangat baik untuk mengatasi jerawat.


(vit/vit)
sumber : http://health.detik.com/read/2013/04/26/100048/2231048/763/jangan-buang-kulit-jeruk-ini-dia-manfaatnya

Bapak Tua Itu.....

Jalanan Jakarta seperti biasa, panas dan berdebu, walau pagi ini belum juga beranjak menjadi siang. Aku nyalakan tape dan AC di mobilku, sambil bernyanyi-nyanyi kecil untuk menghilangkan kejenuhan, karena jalan menuju kantor seperti pagi-pagi lainnya, penuh dan macet. Ternyata nyanyian itu tidak membuat hatiku menjadi tenang. Batinku merasa lelah, hatiku mengeluh. Jenuhnya aku dengan suasana rutinitasku sehari-hari, belum lagi urusan kantor yang tidak ada habis-habisnya. Sampai-sampai aku sendiri tidak menikmati lagi apa yang dulu menjadi kenikmatan tersendiri, bekerja di kantorku.

Di tengah kemacetan, tiba-tiba kaca mobilku diketuk oleh seorang tua dengan matanya yang sayu. Dia tersenyum padaku dan menawarkan makanan kecil yang dijualnya. “Neng, lima ratus per bungkus Neng.” ujarnya. Tanpa pikir panjang apakah aku suka dengan makanan yang dijualnya aku menjawab “Ya sudah Pak, beli 10 ya.”. Matanya berbinar-binar senang. “Alhamdulillah Neng, penglaris”. Subhanallah betapa senangnya aku melihat bapak tua itu tersenyum bahagia sekaligus mensyukuri rizkinya. Betapa indahnya berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Rasanya pagi itu yang serba membosankan berubah menjadi pagi yang indah untukku.

Astaghfirullaahal’azhim…. Rabb baik sekali memberikan kesempatan kepadaku untuk langsung berkaca pada diriku sendiri. Aku yang lebih beruntung dari Bapak tua itu, yang dapat duduk enak di kantor yang dingin, masih mengeluh atas kejenuhanku. Kalau saja mataku lebih terbuka, banyak orang-orang yang lebih tidak beruntung, tetapi mereka mencari nafkah dengan gembira, mensyukuri rizki yang diberikan Allah kepada mereka, sedikit apapun. Bapak tua itu, contohnya. Mungkin keuntungan dari penjualan makanan kecil yang diasongnya hanya mampu untuk menghidupinya hari itu, untuk esok, beliau harus bergulat dengan kerasnya Jakarta, begitu tiap harinya. Ya Allah, semoga Bapak tua dan orang-orang lain yang kurang beruntung diberi keikhlasan dalam menjalani hidup mereka, berikan mereka nikmat syukur dan nikmat rizki-Mu, berikan mereka ketabahan, tunjukkan mereka selalu jalan menuju istiqamah, Ya Allah, tolong kabulkan, hanya do'a yang dapat aku berikan untuk menolong mereka.

sumber : eramuslim

Ucapan Haru Dokter Suriah untuk Relawan Indonesia

Salma, Senin, 19 Agustus 2013. Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu kota Salma, Suriah. Sejak subuh tadi, suasana kota Salma cenderung agak tenang daripada hari-hari sebelumnya. Meskipun sesekali terdengar ledakan-ledakan beberapa kali.

Di saat kami, Tim 8 Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) berada di klinik untuk melayani pasien yang datang, tiba-tiba kami dipanggil oleh dokter Rami selaku kepala Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma.

“…Saudaraku, mengingat meningkatnya serangan-serangan yang dilancarkan oleh pasukan rezim baik melalui udara dan darat, ditambah lagi terdengar kabar bahwa pasukan rezim yang bekerjasama dengan milisi Hizbullaat dan pasukan Iran akan berupaya keras membombardir kota Salma. Maka kami berinisiatif untuk memindahkan kalian semua ke daerah yang lebih aman. Saya berharap kalian bisa mengambil keputusan yang lebih bermaslahat untuk misi dan tugas kalian…,” ungkap dokter Rami kepada kami.

Sesaat kami diberikan waktu untuk bermusyawarah. Setelah mendengarkan ulasan dan usulan dari rekan-rekan tim terkait kondisi terkini kota Salma, maka kami pun mengambil keputusan untuk mengikuti arahan dari dokter Rami selaku kepala RSL Salma. Meskipun sebenarnya, kami masih ingin tetap mendampingi pimpinan RSL dan relawan medis lainnya hingga selesainya masa tugas kami.

Rasa haru dan sedih meliputi para relawan ketika kami harus berpamitan untuk berpisah dari mereka. Tidak terasa selama 19 hari kami berinteraksi dengan relawan lain di RSL Salma membuat diri kami serasa di rumah sendiri. Ditambah lagi dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang nampak dari mereka, menjadi obat tersendiri dalam mengobati rasa rindu terhadap keluarga kami. Hasrat hati kami ingin menemani mereka hingga akhir masa tugas selama satu bulan ternyata harus berakhir di sini.

Ketika tatapan sedih terlihat dari raut wajah kami, dokter Rami mencoba menghibur kami. “…Saudaraku, tenanglah…janganlah bersedih… kalian belum meninggalkan Suriah… kita hanya berpindah tempat saja untuk menjalankan misi kemanusiaan lain….” Hati kami pun agak sedikit terhibur, namun kesedihan untuk berpisah tetap saja menggelayut di benak sanubari kami. Kami sekuat tenaga menahan tangis haru kami, dan sesekali kami pun memaksakan diri untuk selalu tersenyum ketika berpamitan.

“…Doa kami untuk kalian wahai saudaraku seiman…semoga kalian selamat sampai di Indonesia… jangan lupa sampaikan salam kami untuk seluruh tim HASI dan Syam di Indonesia…dan jazakumullah khairan untuk kaum Muslimin di Indonesia,” seru salah seorang relawan medis Suriah.

Sebuah mobil ambulans pun sudah disiapkan. Dokter Rami dan kru RSL Salma meminta kami untuk menaiki mobil tersebut. Muhammad, rekan kami yang berasal dari kota Jablah langsung mengantarkan kami seraya mengangkut tas-tas ransel kami.

“Sungguh perpisahan ini teramat berat daripada pertemuannya… aku mencintai kalian karena Allah… mohon maaf jika hari ini bisa jadi hari terakhir kita bertemu… Allah Maha tahu kapan umur kita akan habis… kita juga tidak tahu apakah kami mendapati mati syahid terlebih dahulu atau tidak… semoga Allah mempertemukan kita kembali di Firdaus-Nya…,” demikian ungkapan perpisahan dari Muhammad, membuat hati kami semakin bergemuruh.

Tak lama kemudian, deru mesin mobil dinyalakan oleh Abu Usamah yang bertindak menyupiri kami. Selasa (20/8/2013) pukul 01.20 dini hari waktu setempat kami bertolak meninggalkan RSL Salma. Mobil yang membawa kami melaju dengan kecepatan tinggi dengan mematikan lampu jalan menembus kegelapan malam. Sengaja lampu mobil dimatikan demi menghindari lemparan-lemparan roket yang ditembakkan. Kami pun belum diberitahu ke mana kami dibawa pergi.

Setelah menempuh perjalanan malam yang menegangkan selama kurang lebih satu jam, akhirnya kami sampai pada suatu desa. Sejenak kami masih bertanya-tanya daerah mana yang kita singgahi. Sesaat kemudian kami dipersilakan turun dari mobil oleh kru ambulans. Abu Fuad selaku pendamping setia kami memberitahukan bahwa kita sudah sampai di sebuah desa yang bernama ‘Ainul Baidloh. Sebuah desa yang sangat berdekatan dengan perbatasan Suriah-Turki.

“… Insya Allah, kalian nanti berada di rumah Abu Zaki selama 5 hari…,” demikian penjelasan dokter Rami. Abu Zaki adalah salah satu dari pejuang Lattakia yang hijrah ke desa Ainul Baidloh bersama keluarganya. Di rumah ini kami tinggal untuk sementara waktu sembari menghabiskan sisa waktu tugas kami.

Selama di desa ini, kami dijanjikan untuk mengadakan kerja sama dengan Rumah Sakit Lapangan Ainul Baidloh di bawah pimpinan dokter Sari selaku teman dan sahabat karib dari dokter Rami.

Ya Rabb, jagalah saudara-saudara para relawan medis di RSL Salma dan para pejuang Suriah, karena Engkau adalah sebaik-baik Penjaga. (Abu Harits/Tim 8 HASI)

sumber : http://islampos.com/ucapan-haru-dokter-suriah-untuk-relawan-indonesia-74928/

Surat al-Beltagy pada Putrinya Asmaa yang Meninggal di Raba’ah


PEMIMPIN Ikhwanul Muslimin Mohamed al-Beltagy menulis surat kepada putrinya Asmaa yang tewas Rabu (14/8/2013) oleh penembak jitu di Raba’ah al-Adawiyah, Kairo.

Surat ini diterbitkan di akun media sosial al Beltagy. Ia mengungkapkan perasaannya kepada putrinya sebagai berikut:

“Putriku terkasih dan guru yang tak ternilai …

Aku tidak bisa mengucapkan kata perpisahan untukmu, namun “sampai ketemu besok”. Engkau sudah berjalan begitu terhormat menantang kekejaman. Menolak semua hambatan, karena engkau sudah jatuh cinta terhadap kebebasan. Diam-diam engkau sedang mencari cakrawala baru dalam rangka menghidupkan dan merekonstruksi kembali umat sehingga mereka mempunyai tempat yang layak dalam perjalanan peradaban ini.

Engkau selalu haus akan ilmu dan pengetahuan meskipun engkau selalu jadi yang terbaik di sekolah.

Semasa hidup di dunia, aku tidak pernah memiliki waktu yang cukup berbicara denganmu. Aku tidak punya cukup waktu untuk menjadi bahagia dan menikmati hidup. Ketika kita akhirnya berkumpul di Rabaa al-Adawiya, engkau mengatakan kepadaku, “Ayah masih terasa jauh dariku bahkan ketika kita bersama-sama seperti ini.”

Aku jawab, “Hidup ini tidak selamanya bisa kita miliki satu sama lain,  dan aku berdoa kepada Allah menganugerahkan kita berdua dengan percakapan ini di surga sehingga kita bisa saling memiliki waktu yang cukup satu sama lain.”

Dua hari sebelum kau syahid, aku bermpimpi melihatmu dalam gaun pengantin. Kau benar-benar terlihat cantik. Ketika engkau duduk di sampingku, aku bertanya, “Apakah engkau menikah malam ini?”

“Tidak, bukan malam ini. Tapi besok di siang hari,” jawabmu. Aku baru mengerti arti katamu dalam mimpi, ketika aku mendengar engkau telah syahid Rabu siang itu. Aku berdoa kepada Allah agar menerimamu sebagai syahid. Syahidnya engkau memperkuat keyakinan kita bahwa kita berada di jalan yang benar dan musuh kita berada dalam kekosongan.

Aku  sangat menyesal bahwa aku tidak bisa bersamamu di saat terakhirmu, dan aku tidak bisa melihat dan mencium dahimu untuk terakhir kalinya dan mendapat kehormatan melakukan shalat jenazah untukmu. Hal yang membuat aku tidak bisa melakukannya sama sekali bukan karena takut mati atau gelapnya sel penjara.

Peluru tajam menembus dadamu saat engkau menolak kekejaman. Ada tekad dan jiwa yang besar dalam dirimu. Aku percaya bahwa engkau setia pada janji Allah dan Dia pun setia kepada janji-Nya untukmu. Itulah mengapa bukan kami yang diberikan syahid ini, melainkan engkau.

Terakhir putriku terkasih dan guru tak ternilai …

Aku tidak mengucapkan kata perpisahan untukmu. Kita akan berada di tepi kolam renang di Surga Kautsar dengan Nabi dan para sahabatnya, dalam posisi terhormat dan dekat dengan kekuasaan dan aturan Allah; itu adalah pertemuan dimana kita bisa memliki satu sama lain.” [sa/islampos/world bulletin]

sumber : http://islampos.com/surat-al-beltagy-pada-putrinya-asmaa-yang-tewas-di-rabaah-74774/

Tips