Morales sempat hidup sebagai imigran gelap di Amerika Serikat. Ia pergi mengadu nasib ke AS dari Meksiko untuk mendapat penghidupan yang lebih baik. Sayang, ia kurang diterima di Negeri Paman Sam tersebut.
Meski akhirnya ia sukses mendapatkan kewarganegaraan AS, Morales kesulitan berkomunikasi. Ia tidak memiliki teman.
"Aku benar-benar kesulitan," kisahnya seperti dikutip Muslimvillage.com, Sabtu (18/1).
Sempat ada keinginan dari Morales untuk kembali ke negeri kelahirannya. Tapi itu tidak menjamin masa depannya. Sebabnya, ia mencoba untuk lebih mandiri dan bekerja keras.
Perjuangan itu pun berbuah. Ia mampu menyelesaikan kuliahnya.
Perkenalannya dengan Islam bermula saat Morales menjadi saksi tragedi 9/11 yang menggemparkan dunia. Ia mendengar banyak hal tentang Islam dan umat muslim melalui pemberitaan televisi. Namun, ia lebih banyak mendengar informasi negatif.
Karena penasaran, ia coba melakukan riset sederhana. "Islam itu agama yang mengajarkan perdamaian. Saya kira, apa yang terjadi tidak
masuk akal," kenang dia.
Ia mulai membaca Alquran. Ia juga banyak berdiskusi dengan temannya yang muslim.
Akhirnya, Morales memberanikan diri mengunjungi sebuah masjid. Keyakinan akan Islam membuatnya memutuskan menjadi mualaf pada 2003.
"Alhamdulillah, kini aku aktif berdakwah di North Hudson Islamic Educational Center," kata dia.
sumber : http://mualaf.com/index.php/muallaf-foreigner/item/938-morales-islam-mengajarkan-kedamaian
Tidak ada komentar: