Suka tidak suka, mau tidak mau disiplin waktu adalah poin utama agar Anda bisa sukses memanaje waktu. Sayangnya seringkali didikan disiplin yang kerap diajarkan kepada kita semenjak kecil efeknya masih kurang. Akibatnya sering saya lihat orang-orang yang ada di lingkungan sekitar rendah sekali kesadaran dirinya atas sikap disiplin ini.
Mari kita belajar sejenak dari Bangsa Jepang. Anda tahu salah satu kunci kecepatan pembangunan peradaban dan teknologi jepang pasca ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki? Disiplin waktu dan profesionalitas kerja. Lihatlah betapa kehidupan mereka sangat tertata dan terkelola dengan sangat baik. Bahkan kalau Anda hidup di Jepang, lamanya perjalanan menggunakan kendaraan umum sudah bisa dihitung karena ketatnya disiplin waktu yang diterapkan dan teknologinya memadai.
Tentu kita tidak ingin jika Indonesia harus kena bom atom sedahsyat yang diterima oleh Jepang dulu baru bisa disiplin. Lha beberapa tragedi bom di tanah air saja tidak membuat kita menjadi lebih baik, apalagi kalau harus kena bom sedahsyat jepang.
Apakah masih kurang cukup “pendidikan positif” yang diajarkan Bangsa Jepang soal kedisiplinan pada saat mereka menjajah kita? Bangun pagi-pagi, kerja keras hingga matahari terbenam, waktunya kerja ya kerja, istirahat ya istirahat, dsb. Jadi secara tidak langsung sebenarnya mereka juga mengajarkan bagaimana profesional dalam bekerja, walaupun kondisinya saat itu adalah dalam masa penjajahan. Jadi jangan cuma diliat sisi negatifnya aja.
Disiplin dalam manajemen waktu menjadi penting manakala Anda sudah membuat list to do dan juga prioritas kegiatan yang mesti dilakukan. Semua itu akan sangat percuma ketika pada saatnya Anda melakukan kegiatan A, Anda tunda atau parahnya malah tidak dikerjakan karena rasa malas atau sekedar bad mood belaka. Padahal, boleh jadi kalau poin A tadi tidak dikerjakan mungkin yang lainnya juga tidak akan selesai.
Memang berat pada awalnya, apalagi kalau Anda adalah tipikal orang yang tidak suka keteraturan. Menjalani hidup apa adanya bagai air mengalir (terus mengalir meski keruh). Tapi Anda harus berani memulainya. Bertindak tegas pada diri sendiri. Sulit? Memang. Lebih sulit mengatur diri sendiri daripada mengatur orang lain.
Sebagai awal, agar tidak terlalu berat melatih sikap disiplin dalam memanaje waktu ini, Anda bisa mencoba beberapa metode berikut :
space
KURANGI JUMLAH AKTIVITAS PADA LIST TO DO
Seringkali yang membuat kita malas melakukan list to do yang sudah dibuat adalah karena kita melihatnya banyak sekali sehingga kebayang sulit dan malasnya mengerjakan itu semua. Buatlah yang sekiranya tidak terlalu berat dan banyak namun juga tidak terlalu ringan. Cobalah untuk konsisten melakukan apa yang sudah Anda buat tersebut. Bisa juga dengan menerapkan punishment and reward system. Paling tidak ada penghargaan atas upaya Anda mendisiplinkan diri.
space
JANGAN PERNAH MEMBERIKAN TOLERANSI SEDIKITPUN
Jika alasannya hanya rasa malas atau enggan melakukan aktivitas yang sudah Anda catat di list to do, jangan memberikan tolereansi. Sekali saja Anda toleransi, misalnya dengan mengatakan : “Ah, nanti saja” atau “Besok masih bisa dikerjakan” dsb, maka saya jamin pekerjaan tersebut akan terus molor. Dan Anda tidak akan pernah bisa mendisiplinkan diri khususnya dalam hal waktu. Apalagi kalau Anda punya kebiasaan memindahkan perkerjaan yang ada di list to do hari ini ke list to do esok hari.
Ini ada sedikit pengalaman dari sobat saya yang hingga saat ini sedang belajar dan berusaha memanaje waktunya. Pernah dia mencoba dan berhasil konsisten menjalankan apa yang sudah dituliskan. Hingga pada akhirnya, dia menoleransi satu kegiatan (ditunda karena malas).
Pikirnya, sekali-kali ngga apa-apa ditunda. Toh, biasanya saya selalu mengerjakan tepat waktu. Anda tahu apa yang terjadi? Sejak saat itu, toleransi demi toleransi terus bergulir dan akhirnya kebiasaan yang sudah dibangun menjadi percuma seketika.
space
HANYA YANG BISA MEMANAJE WAKTU YANG AKAN SUKSES
Setiap Anda akan melakukan pelanggaran disiplin waktu ini, ingatkan diri Anda “hanya mereka yang bisa memanaje waktu yang akan sukses”. Lihat saja para pebisnis profesional. Mereka rata-rata sangat menghargai waktu dan tingkat kedisiplinan terhadap agenda kegiatan tinggi sekali. Bahkan sulit untuk bertemu dengan mereka jika Anda belum membuat janji sebelumnya, karena itu sudah pasti merusak jadwal kegiatan mereka.Because time is money.
Tips singkat : kalau Anda punya hobi “ngaret” ketika ada janji ketemu, coba ubah jadwal meeting Anda menjadi 1 jam sebelumnya. Sehingga meskipun Anda “ngaret”, meeting tersebut tetap berjalan tepat pada waktunya.
Selamat mencoba dan berlatih disiplin waktu. Mulailah dengan melakukan semua aktivitas Anda tepat waktu, tepat mulainya dan tepat juga selesainya. Lakukan secara konsisten selama 90 hari, maka disiplin waktu akan menjadi kebiasaan baru Anda dan secara tidak langsung Anda sudah bisa memanaje waktu.
sumber : http://ariefmaulana.com/disiplin-waktu-kunci-sukses-memanaje-waktu/
Tidak ada komentar: