Mesir akan melaksanakan tahap kedua referendum terhadap konstitusi hari ini, Sabtu (22/12). Sebelumnya tahap pertama pemilihan digelar pada Sabtu (14/12) lalu.
Atas penyelenggaraan tahap kedua referendum, konstitusi Mesir yang terdiri dari kelompok Islam mengharapkan agar pihaknya unggul dan memenangkan hasil pemilihan ini.
Sementara, pihak lawan (oposisi) menyatakan akan membuat kekacauan jika hasil referendum kedua ini sama seperti sebelumnya yakni, dimenangkan oleh konstitusi Mesir.
Menurut oposisi, banyaknya pelanggaran yang terjadi, membuat hasil pemilihan pertama yang dilakukan minggu lalu tidak sah. Mereka berharap, sebagian pemilih harus melakukan pemungutan suara kembali.
Para pendukung Presiden Mohamed Mursi yang merupakan kelompok Islam, mengatakan konstitusi sangat penting keberadaannya untuk mengontrol dan menggerakkan demokrasi Mesir. Hal ini terbukti atas penggulingan Hosni Mubarok dua tahun lalu akibat pemberontakan rakyat yang berdasarkan asas demokrasi.
Sedangkan pihak oposisi mengatakan, adanya konstitusi justru akan memecah belah masyarakat Mesir. Bahkan pendukung Mursi (kelompok Islam) akan mengabaikan hak-hak 10 persen populasi Mesir yakni orang kristen serta perempuan.
"Saya rasa akan ada ketusuhan lagi pada pemilihan kedua ini,"ujar Ketua Partai Liberal Mesir yang juga anggota dari oposisi Mursi, Front Keselamatan Nasional.
Pemilihan tahap kedua referendum ini dimulai pada jam 08.00 pagi hingga 07.00 malam waktu Mesir. Namun, tidak tertutup kemungkinan, waktu pemilihan akan diperpanjang seperti tahap pertama minggu lalu.
Selama pelaksanaan pemilihan tahap satu kemarin, tercatat 19 orang terluka lantaran bentrokan. Pihak Kementerian Kesehatan mengatakan tengah melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.
sumber : http://www.republika.co.id
Tidak ada komentar: