Detik.com membuat judul provokatif dalam sebuah beritanya, Senin (25/2) lalu. Setelah diprotes Didin Hafidhuddin, berita yang semula berjudul "Nasihat Didin Hafidhuddin untuk Hilmi, Jangan Jadikan PKS Seperti Mafia" itupun diganti dengan "Nasihat Didin Hafidhuddin untuk Hilmi Aminuddin Agar Tak Jadi Godfather"
Didin memprotes munculnya istilah 'mafia' dalam pemberitaan tentang ketua majelis syuro Hilmi Aminuddin tersebut. Ketua Baznas itu menegaskan, dirinya tak pernah menyebut istilah 'mafia'. Didin juga menegaskan, dirinya tidak pernah menyatakan keluar dari PKS. Berikut klarifikasi Didin Hafidhuddin:
1. Saat diwawancara oleh reporter detik.com, rasanya saya tidak pernah mengeluarkan kata-kata mafia.
2. Betul bahwa saya pernah memberikan nasehat secara langsung kepada Ustad Hilmi Aminuddin karena kecintaan saya pada partai dakwah (PKS), agar PKS dapat mempertahankan jati dirinya sebagai Partai yang melakukan kegiatan dakwah di bidang politik. Artinya, ada nilai-nilai Islam yang dijunjung tinggi. Seperti amanah, jujur, tidak korup, dan tidak khianat.
3. Tausiyah atau saling menasehati adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan, bahkan inti dari agama itu adalah nasehat. Apabila nasehat tidak berjalan atau terhambat, maka yang akan terjadi adalah kerusakan. Karena di antara sifat manusia itu adalah lupa dan salah.
4. Contoh tausiyah yang baik adalah ketika Umar bin Khattab (ketika menjadi Khalifah saat itu) dikritik oleh seorang perempuan biasa karena kebijakannya dianggap bertentangan dengan Alquran, maka saat itu pula Umar bin Khattab menerimanya dengan baik. Beliau mengatakan: "Umar yang salah, perempuan itu benar". Karena itu, tausiyah harus terus dihidupkan kembali di tubuh PKS, tanpa disekat oleh struktural. Dan saya yakin, jika tausiyah ini berjalan dengan baik, PKS akan menjadi partai kebanggan umat.
5. Saya juga tidak pernah menyatakan keluar dari PKS. Hanya menyatakan bahwa karena aktifitas saya di bidang pendidikan dan diangkat sebagai Ketua Umum BAZNAS, maka tidak memungkinkan lagi saya aktif di partai politik manapun. Saya lebih konsentrasi pada pendidikan dan kegiatan sosial.
Demikian klarifikasi ini. Mudah-mudahan semuanya bisa memahami dengan baik, sehingga ukhuwah Islamiyyah akan tetap terjaga. [JJ/Dtk/bsb]
sumber : http://www.bersamadakwah.com
Tidak ada komentar: