Cinta adalah karunia dari Allah. Cinta Allah sangat luas, seluas alam semesta. Cinta Allah kepada makhluknya tidak bisa dibayangkan. Allah telah membuktikan cintanya melalui segala bentuk ciptaannya. Sebaik-baik cinta di alam dunia ini adalah cinta dari Allah. Para nabi dan Rasul adalah orang-orang yang mendapatkan cinta dariNya. Kemuliaan para nabi dan rasul karena cinta Allah kepada mereka, demikian juga sebaliknya kecintaan mereka kepada Allah telah menurunkan cinta Allah kepada seluruh makhluknya.
Walaupun cinta makhluk itu terbatas namun cinta Allah tidak terbatas. Cinta makhluk itu terbatas ajal. Cinta Allah selamanya dan kepada siapapun. Cinta Allah kepada makhluknya akan berlebih apabila makhluknya mau mencintaiNya.
Ada tujuh cinta untuk mencintai dan dicintai Allah. Pertama, cinta ilmu, Allahu al ‘aliim. Allah maha tahu. Pengetahuan Allah karena kesempurnaan ilmunya. Maka barang siapa ingin mencintai dan dicintai Allah maka hendaklah ia cinta pada ilmu. Karena dengan ilmu kita kan mengetahui kesempurnaan Allah sebagai sang maha pencipta. Tanpa ilmu kita tidak akan bisa memahami hakikat penciptaan alam semesta dan seisinya.
Kedua, cinta puasa, Ibadah seorang hamba adalah untuk dirinya kecuali ibadah puasa. Puasa merupakan bentuk penghambaan kepada Allah. Rasa lapar yang dirasakan akan menguatkan hati dan pikiran untuk merasakan indahnya berbagi kebahagiaan. Kecintaan kepada sesama makhluk, menumbuhkan kepedulian dan menumbuhkan dorongan semangat ibadah kepada Allah. Puasa merupakan bentuk kecintaan seorang hamba kepada sang kholiq. Allah sebagai sang kholiq dan rabbnya akan mencintai setiap hamba yang mau berusaha untuk mencintainya.
Ketiga,cinta al quran, Al quran adalah kalamullah. Seseorang yang menginginkan kedekatan dengan dan berdialog dengan Allah maka hendaklah membaca al Quran. Dengan membaca al Quran hati menjadi tenang, tentram dan ada kedamaian. Selain itu membaca al Quran merupakan ibadah. Rasulullan bersabda,”Aku tidak mengatakan alif, lam dan miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. Dan setiap huruf ada sepuluh kebaikan”. Betapa banyak kebaikan yang bisa kita lakukan dengan mudah apa bila kita mau membaca al Quran. Karena al Quran merupakan firman Allah dan akan bernilai ibadah bagi yang membacanya, maka tentunya Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan bagi seorang hamba yang ingin mencintaiNya dengan membaca al Quran. Oleh karena itu cintailah Al Quran dengan istiqomah membaca dan merenungkannya, agar cinta Allah turun kepada kita.
Keempat, cinta shadaqah, Shodaqah merupakan bentuk ibadah maaliyah kepada Allah. Allah menjadikan kecintaan manusia kepada anak-anak, istri, harta kekayaan dan berbagai jenis kendaraan. Sesungguhnya anak-anak, istri, harta kekayaan dan berbagai jenis kendaraan itu adalah karunia dari Allah. Allah menguji keimanan hambanya dengan kecintaan tersebut. Apakah seorang hamba lebih mencintai yang ada didunia dari pada Allah? Shodaqah melatih diri untuk ikhlas terhadap karunia yang diberikan Allah kepada kita. Shodaqah juga merupakan bukti cinta kepada Allah. Bagi Allah kekayaan yang ada di seluruh alam semesta tidak ada artinya dibandingkan dengan nilai keikhlasan seorang hamba dalam bershadaqah disertai pengharapan ridho dariNya.
Kelima, cinta Masjid, sebaik-baik tempat adalah masjid. Karena masjid adalah baitullah. Dimasjid seorang hamba merendahkan diri, tunduk, patuh, taat kepada Allah. Di masjid seorang hamba memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuatnya. Di masjid seorang hamba bermohon memanjatkan doa untuk kesejahteraan umat Islam yang beriman di seluruh dunia. Di masjid seorang hamba memohon doa keselamatan dunia dan akhirat. Masjid adalah tempat menundukkan hati, menangis, melihat setiap kesalahan kita dihadapan Allah. Masjid tempat mengadukan berbagai persoalan kehidupan di dunia yang penuh dengan tipu daya dan kemaksiyatan. Cinta masjid berarti memakmurkan masjid untuk berbagai kegiatan ibadah kepaada Allah. Allah menjanjikan sorga bagi seorang hamba yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid. Ketika seseorang mencintai masjid berarti dia telah mencintai Allah sebagai pemilik masjid. Allah akan membalas kecintaan hamba tersebut dengan kecintai yang lebih besar dibandingkan kecintaan hambaNya.
Keenam, cinta dzikir, dzikir merupakan bentuk taqarub kepada Allah. Manusia tidak ada yang tidak luput dari dosa. Nabi Adam diusir dari syurga juga karena berbuat dosa. Namun sesungguhnya orang yang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa, orang yang baik adalah orang yang apabila ia berbuat dosa segera bertaubat memohon ampun kepada Allah. Nabi Adam berbuat dosa. Ketika ia terusir dari syurga ia segera menyadari bahwa ia telah barbuat dosa. Maka ia memohon ampun kepada Allah dengan sepenuh hati. Bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya. Berjanji tidak akan mengulangi lagi, berbuat kebaikan untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat, menyesal atas perbuatannya. Semua itu dilakukan untuk lebih dekat kepada Allah. Dzikir merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah serta memohon ampun kepanya. Mulutnya berucap memohonkan ampun, anggota badannya berbuat kebaikan, hatinya mendorong kearah kebaikan. Orang yang mulutnya senantiasa berdzikir mengingat Allah, maka Allah akan mengingatnya pula. Soerang hamba yang mencintai Allah dengan senantiasa berdzikir, Allah akan membalas cintanya dengan kebaikan yang diturunkan dari langit.
Ketujuh, cinta sholat malam, sholat malam atau qiyamul lail yang dilakukan dengan ikhlah mengarap ridho Allah akan dibalas Allah dengan ditempatkan di tepat yang tinggi (maqama mahmuda). Inilah janji Allah dalam al Quran. Qiyamul lail hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang ikhlas untuk bangun diwaktu malam. Orang yang ikhlas bangun diwaktu yang hampir kebanyakan manusia menutup mata untuk istirahat setelah lelah bekerja seharian. Allah mencintai orang yang melakukan kebaikan dengan ikhlas tanpa diketahui orang lain. Ketika kebanyakan orang tertidur pulas sedikit sekali orang yang tahajut bermunajat kepada Allah. Inilah kesempatan yang untuk memohon karuniaNya. Kecintaan Allah akan turun apabila kita mencintai sunah-sunahNya. Insyaallah. (April Purwanto-DPU DT Jogja)
Tidak ada komentar: