Berikut adalah terjemahan pidato Presiden Mesir, Muhammad Mursi, pada KTT non-blok di Teheran tanggal 30 Agustus 2012:
“Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah, shallallahi ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Semoga Allah meridhoi pemimpin-pemimpin kami, Abu Bakar, Umar, Utsman dan ‘Ali serta sahabat seluruhnya, tabi’in dan atba’uttabi’in sampai hari kiamat.
Berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah dan janganlah bercerai-berai
Yang mulia presiden Mahmoud Ahmadi Nejad, presiden republik Islam Iran. Para petinggi yang memiliki kehormatan, para raja dan presiden.
Kita berkumpul pada hari ini, pada satu momen penting dalam sejarah kontemporer setelajh revolusi Mesir, setelah revolusi damai rakyat Mesir yang permulaan beberapa tahun sebelumnya akantetapi dia mengkristal pada tahun kemarin pada 25 Januari 2011, dimana kaum muslimin bergerak diatas hati yang satu untuk merubah rezim yang meninudas mereka dan tidak bertindak untuk kepentingan rakyat. Kaum muslimin mampu, dengan karunia Allah kemudian dengan solidaritas mereka, melewati fase transisi yang sulit. Revolusi Mesir pada tanggal 25 Januari berperan sebagai peluru bagi revolusi Arab. Dimana pada hari-hari sebelumnya revolusi Tunis, kemudian bertolak dari situ menuju revolusi Libiya dan Yaman. Dan sekarang revolusi Suriah melawan rezim yang zalim yang berkuasa disana.
Revolusi Mesir telah berhasil dalam merealisasikan target politiknya dalam perpindahan otoritasnya sekarang kepada otoritas rakyat yang sesungguhnya yang terlaksana pemilunya dari kemauan rakyat. Sekarang Mesir adalah Negara sipil semata-mata.
Hadirin sekalian
Kita semua sekarang ini berada dihadapan tantangan yang kompleks yang dihadapi Negara-negara kami anggota non-blok dalam masalah bangsa Palestina dan Suriah menetang kezaliman dihadapan mereka dengan gagah berani menuntut kemerdekaan, keadilan dan kemuliaan manusiawi. Kita juga bertekad untuk menjadi aktor dalam sistem internasional dan administrasinya.
Sesungguhnya permasalah baru setelah revolusi Mesir adalah mencari sistem global yang adil yang mengeluarkan Negara berkembang dari zona kemiskinan, ketergantungan dan marjinal menuju zona tenang, kepemimpinan, kuat dan turut berpartisipasi dalam urusan global yaitu perkara yang tidak terealisasikan tanpa sampai pada pendirian internasional karena perlunya menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam sistem internsional. Karena Mesir percaya pilar utama untuk sistem internasional yang adil yang baru yang kami inginkan terletak pada pondasinya meningkatkan kontribusi Negara-negara berkembang dalam pengelolaan dan perbaikanlembaga pemerintah global dengan memastikan partisipasi yang setara dalam pengambilan keputusan dan perumusannya di kancah p=internasional baik politik, ekonomi dan sosial.
Mungkin langkah pertama dalam merealisasikan tujuan ini adalah perbaikan dan perluasan dewan keamanan secara komperhensif untuk menjadi representative lebih dari tatanan dunia yang ada di abad 21, dan juga parallel kita wajib mengaktifkan peran majlis umum di PBB dan menambah kontribusinya dalam problematika perdamaian dan kemanan internasional karena dia menjadi representatsi dunia dan bangsa.
Kami telah menyaksikan beberapa bulan lalu beberapa contoh akan pentingnya memberitahu perangkat ini untuk peran yang lebih aktif ketika dewan kemanan tidak bisa berbuat dalam medatangkan solusi di berbagai krisis disebabkan hak VETO yang menghalangi tercapainya solusi problemproblem tersebut dan barangkali yang terakhir yang masih membuat hati kami terluka yaitu krisis Suriah.
Hadirin sekalian
Sesungguhnya masalah Palestina, semenjak permulaan gerakan non-blok, menjadi prioritas utama dan juga akan menjadi sperti itu hingga mendapatkan solusi dan komperhensif segera membangun hak yang sah tidak tawar menawar untuk rakyat Palestina untuk menetukan nasib dan keinginannya serta menegakkan negaranya yang merdeka dengen keinginan seluruh rakyatnya di daam dan di luar Palestina.
Pada hari ini, saudara-saudara, kami dituntut untuk berdiri di samping hak ini dan memenuhi dukungan politik serta dukungan-dukungan lain yang harus direalisasikan untuk mengakui Negara Palestina masuk dalam Negara PBB seperti Negara yang utuh keanggotaannya dan memperhatikan apa yang menlanda bangsa, khususnya para tawanan, yang berada dalam kondisi susah akibat penjajahan yang bertentangan dengan semua norma-norma, prinsip-prinsip hukum internasional, nilai-nilai kemanusiaan dan HAM serta merdeka di Negara mereka sendiri.
Oleh karena itu Mesir akan mendukung setiap langkah Palestina di dewan umum untuk bergabung dengan PBB jika presiden Palestina menginginkan itu. Dan kami akan terus peduli untuk rekonsiliasi nasional Palestina dengan mendukung bersatunya barisan Palestina.
Hadirin sekalian
Sesungguhnya solidaritas kami bersama pelawanan putra-putra Suriah melawan rezim Suriah, melawan rezim penindas yang telah hilang keabsahannya adalah kewajiban moral membutuhkan politik dan strategi. Tumbuh dalam keyakinan kami untuk masa depan Suriah merdeka. Maka disini kami mengumumkan dukungan penuh tanpa ada kekurangan untuk perjuangan murid-murid kebebasan di Suriah dan kami menterjemahkan simpati kami dalam pandangan politik yng jelas mendukung peralihan damai untuk suatu sistem pemerintahan yang demokratis yang mencerminkan keinginan rakyat Suriah dalam keadilan, kemerdekaan dan persamaan.
Dan pada waktu yang sama, Surah tidak mau masuk ke dalam perang saudara atau berdiam dari bentrok sekte. Dari sinilah pentingnya menyatukan barisan perlawanan untuk menjamin kepentinga semua spektrum Suriah tanpa membeda-bedakan dan diskriminasi yang mereka menjaga persatuan dan keutuhan wilayah Negara ini untuk bangsa Suriah tercinta. Dan Mesir sangat siap untuk bekerjasama kepada semua pihak untuk menghentikan pertumpahan darah dan sepakat dalam opini prinsip jelas yang akan berdiri diatasnya Suriah yang baru. Sebagai pelindung dari fase berdarah dan kebangkitan yang dipersembahkan oleh setiap warga Suriah yang tulus untuk Negara, bangsa dan sejarahnya. Dan sungguh Mesir telah membuat inisiatif dalam konferensi Mekkah di akhir Ramadhan lalu dan mengajak pihak-pihak pelaku untuk mengambil langkah konsekuen mewujudkan solusi yang tepat untuk keluar dari bencana ini yang melanda bangsa Suriah. Sesungguhnya pertumpahan darah yang terjadi di Suriah berada di leher-leher kami (tanggung jawab kita.pen) oleh karena itu kita harus menyadari bahwa darah ini dan penjaganya tidak mungkin berhenti tanpa intervensi aktif dari kita semua untuk menghentikan konflik berderah ini”
sumber : http://www.voa-islam.com/
Tidak ada komentar: